TANGERANG –meraknusantara.com,-Warga Desa Kandawati, Kec. Gunung Kaler, Kab. Tangerang resah atas ulah oknum sejumlah perangkat RT/RW di sana yang diduga melakukan ancaman terhadap warganya.
Ancaman itu berkaitan dengan pengumpulan kartu KKS (kartu kesejahteraan sosial) kolektifitas bantuan sosial (bansos) Program Sembako (BPNT) maupun PKH (Program Keluarga Harapan).
Seorang warga berinisial Ny. I mengatakan, oknum RW 07 lingkungan tempatnya tinggal meminta agar kartu KKS dikumpulkan di perangkat RW. “Jika tidak, saya diancam kartunya akan dicabut dan saldonya dinolkan,” papar Ny. I pada Minggu (3/1/2020).
Hal senada juga dikatakan Ny. M. Dia juga mendapat ancaman serupa dan tidak punya kebebasan untuk mengambil sendiri sembakonya karena kartu KKS-nya akan dikolektif.
H. Pudin selaku pemilik BRI-Link di Desa Kandawati merasa dirugikan oleh ulah oknum sejumlah perangkat RT/RW tersebut.
Dia mengaku punya rekaman video soal keluhan warga yang diduga diancam oleh perangkat RT/RW setempat.
Bahkan menurutnya, kolektifitas kartu disertai ancaman tidak hanya terjadi di RW 07 saja, melainkan di sejumlah wilayah lain Desa Kandawati, yakni oknum perangkat RT/RW dari Kp. Cakung sampai Belod.
“Dalam peraturan secara tegas disebutkan tidak boleh ada kolektifitas kartu. Bahkan, ada gerakan pegang kartu KKS sendiri. Kenapa ini malah dikolektif, bahkan disertai ancaman akan cabut kartu?” sesal H. Pudin.
Di sisi lain, dia juga meminta agar pencairan baik PKH maupun sembako di BRI Link yang resmi sesuai aturan yang ada. “Saya tanyakan, jika mereka oknum-oknum itu mengkolektif kartu mau dicairkan kemana? Padahal Pendamping Bansos kan tegas mengatakan agar pencairan dilakukan di BRI Link resmi yang terdekat tempat tinggal,” katanya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Kandawati, Faisal belum bisa dihubungi. Ponselnya dalam dua hari terakhir tidak bisa dihubungi. Saat InfoTerbit ke kantornya, yang bersangkutan juga tdk ada di tempat.
Staf Desa Kandawati, Sadat saat dihubungi ponselnya mengaku tidak tahu keberadaan Kades Kandawati. “Saya juga belum bertemu dan belum bisa menghubungi,” katanya.
Terkait masalah itu, Sadat menyatakan akan melakukan penelusuran dan menyampaikan masalah ini kepada kades.
Posting Komentar