Jakarta - Merakcyber.com,_viral kasus penculikan dan penganiayaan warga Aceh hingga kasus pemerasan yang dilakukan oleh oknum Paspampres di Jakarta korban bahkan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (26/09/2023)setelah sebelumnya menjalani perawatan di RS PHD sejak 15 Agustus lalu
menanggapi terkait berita tersebut anggota Komisi 3 DPR RI periode 2009-2014 yang juga seorang advokat asal Aceh sayed Muhammad Muliady S.H angkat bicara , Advokat yang sudah beracara lebih dari 20 tahun di Jakarta dan pernah menjabat sebagai anggota Komisi hukum DPR RI ini mencium adanya kejanggalan dibalik kasus ini
beberapa tahun terakhir ini Ia mendapat laporan banyak Pemuda Aceh yang merantau ke Jakarta dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menjadi agen penjualan obat terlarang jenis Tramadol
Tramadol adalah obat keras yang masuk dalam daftar jenis gizi dalam golongan opioid yang menyebabkan kehilangan rasa nyeri obat ini tidak boleh digunakan selain menggunakan resep dokter yang artinya obat ini masuk obat keras jenis narkotika yang sangat berbahaya
obat ini diedarkan secara Multi Level Marketing di kalangan pelajar mahasiswa dan masyarakat luas.
Hal ini diperkuat dengan banyak pemberitaan penangkapan perantau Aceh yang terbilang baru Merantau dan rata-rata muda dan lugu di wilayah hukum Banten DKI Jakarta Jawa Tengah dan terakhir kasus di Subang Jawa Barat
" Banyak anak-anak Terjun ke bisnis haram ini karena jepitan ekonomi di ibu kota mereka tidak punya pilihan lain tunduk terhadap mafia Tramadol ini "Jelasnya
pria yang akrab di sapa bang Sayed itu menceritakan dengan sahabat dekatnya yang saat ini masih di Komisi 3 DPR RI dari Dapil Aceh mengungkapkan cara para mafia ini bekerja akan merekrut anak-anak yang lugu dan sedang luntang-lantung di Jakarta mereka juga merekrut oknum oknum TNI Polri untuk menjadi beking para oknum tersebut ditugaskan sebagai penekan dan penjaga terhadap anak-anak yang bekerja di lapangan
"di lapangan yang nakal oknum-oknum inilah yang menjadi penekanan agar mereka tidak berani main-main dengan mafia besar Tramadol kalau dia menipu atau tidak sukar pasti langsung diintimidasi melalui tangan-tangan oknum bahkan ditangkap dan dianiaya cara kerja mafia Tramadol yang diungkap oleh sahabat dekat bang Sayed itu" Tegasnya
ia langsung berpikir bahwa adanya kecocokan kejadian terkait mafia Tramadol dan kasus antara prakarya Suwandi manik dan Imam Mansyur apalagi ancaman ala mafia Mexico dengan mengirimkan foto dan video penyiksaan Imam Maskur ke pihak keluarga sebagai tekanan untuk memberikan uang tebusan Namun demikian bang Sayed menghimbau agar kasus ini tetap di kawal bersama sama
"agar sama-sama kita memberikan kesempatan kepada aparat hukum untuk bekerja mengungkap Apa yang sebenarnya terjadi apalagi kasus tersebut mendapat perhatian dari semua masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Aceh pada khususnya " Tutup nya
(Red)
Posting Komentar