Segenap Staf dan Redaksi Media Rakyat Nusantara Group mengucapkan selamat Hari Bhayangkara Ke-78

MERAKCYBER.COM-Kami Segenap staf dan Redaksi Media Rakyat Nusantara Group mengucapkan Selamat hari Bhayangkara ke-78 semoga dalam menjaga kondusifitas  di masyarakat semakin presisi

Ada cerita di balik Nama Bhayangkara
Nama Bhayangkara sendiri berasal dari bahasa Sansekerta. Arti nama tersebut sesuai dengan fungsi dan tugas mereka sebagai pasukan pelindung kerajaan. Bhayangkara bisa diartikan sebagai penjaga, pengawal, pengaman, dan pelindung keselamatan negara. Melihat tugas dan fungsinya di tengah Kerajaan Majapahit.

Meski lekat dengan Polri, ternyata nama Bhayangkara sudah dikenal sejak berabad-abad silam, tepatnya sejak era Kerajaan Majapahit. Tentu saja, saat itu belum ada institusi polisi modern seperti yang dikenal sekarang.

Pada era Kerajaan Majapahit di bawah pimpinan Patih Gadjah Mada, dibentuk suatu pasukan elite. Ada tugas khusus yang diberikan kepada mereka, yakni memberi perlindungan terhadap raja dan kerajaan.

Melihat tugas dan fungsinya di tengah Kerajaan Majapahit. Boleh jadi pasukan Bhayangkara adalah "nenek moyang" polisi di Nusantara. Melindungi dan mengamankan negara pun hingga kini masih jadi tugas yang diemban oleh polisi.

Hanya saja, perlu diingat bahwa institusi kepolisian modern di Indonesia baru lahir jauh setelah era Kerajaan Majapahit, yakni pada abad ke-19 saat Pemerintah kolonial Hindia Belanda masih berkuasa dan memegang kendali atas Nusantara.

Laman resmi Polri mencatat bahwa saat itu, dibentuk pasukan yang anggotanya terdiri dari orang-orang pribumi. Mereka ditugaskan untuk menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di pada waktu itu. Diketahui, pada tahun 1867 di Semarang, ada 78 orang pribumi yang direkrut oleh orang-orang Eropa untuk mengamankan mereka.

Seiring waktu, pasukan pengamanan dikelola secara lebih teratur. Contohnya ada pembagian wewenang operasional serta jabatan bagi setiap anggota pasukan.

Kepolisian modern Hindia Belanda yang dibentuk antara tahun 1897-1920 adalah merupakan cikal bakal dari terbentuknya Kepolisian Negara Republik Indonesia saat ini. Setelah Indonesia merdeka, Djawatan Kepolisian Negara ditetapkan bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri terhitung sejak 1 Juli 1946. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai Hari Bhayangkara.

Sebagai pengemban filosofi Bhayangkara, Polri pun terus memikul tugas untuk melindungi, memberikan kepastian hukum, serta kepastia berusaha kepada rakyat. Ini pula yang diingatkan oleh Presiden Joko Widodo dalam Upacara Peringatan ke-77 Hari Bhayangkara Tahun 2023 lalu , di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta

“Saya minta Polri jangan abaikan ini,” ujar Joko Widodo seperti diwartakan laman resmi Presiden RI.

(Red/A.B)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama