Kedatangan Rombongan Amphibi langsung disambut baik oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam Ir.Afniwirman,Maswar,S.Pd menuturkan siap berkolaborasi dan mengasi pemerintah terkait Lingkungan Hidup dan sosial Kemasyarakatan, Amphibi memiliki Jaringan yang kuat mulai dari Pusat hingga daerah.
Ir.Afniwirman menuturkan saat sekrang ini DLH Kabupaten Agam memiliki Program Pemilahan sampah Organik dan Non-Organik, serta program pemeliharaan ulat Magot.
Magot adalah larva dari lalat tentara hitam (Black Soldier Fly, BSF) yang memiliki banyak manfaat:
Pengurai sampah: Magot dapat mengurai sampah organik seperti bangkai hewan dan sisa tumbuhan. Maggot dapat mengurai sampah organik 2-5 kali bobot tubuhnya dalam 24 jam.
Pakan ternak: Magot merupakan pakan alternatif yang kaya protein dan nutrisi untuk ternak unggas dan ikan. Magot dapat diberikan langsung kepada unggas tanpa perlu dikeringkan.
Pupuk: Kepompong magot dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
Umpan pancing: Magot juga sering digunakan sebagai umpan pancing.
Magot memiliki siklus hidup selama 21 hari. Magot dapat dibudidayakan dengan mudah menggunakan kandang lalat BSF yang ditutup kawat atau kasa dan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari. Pakan magot dapat berupa limbah sisa rumah tangga seperti nasi, sayur, dan buah sisa
Perbedaan utama antara maggot dengan belatung adalah jenis lalatnya. Belatung adalah larva lalat biasa yang sering hinggap di tempat kotor, sedangkan maggot adalah larva lalat BSF. Maggot juga tidak menularkan patogen ke manusia.
Lanjut Maswar mengungkapkan kepada awak media bahwasanya saat ini Dewan Pimpinan Daerah Amphibi Kabupaten Agam sedang dalam masa penyusunan Kepengurusan baru, dan sedang mempersiapkan sekretariat untuk Amphibi Agam.
Amphibi Agam siap bergerak cepat untuk menghadirkan solusi bagi permasalahan Lingkungan Hidup dan Sosial Kemasyarakatan.
Posting Komentar