Ismail Sarlata: Kepemimpinan Wanita Harus Dilihat dari Kinerja, Bukan Gender

Pekanbaru,Merakcyber.com-Merespons isu yang berkembang di masyarakat tentang kemampuan wanita sebagai pemimpin, Ismail Sarlata, warga Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, menyampaikan pandangannya. Ia menegaskan bahwa menilai kemampuan kepemimpinan seseorang tidak boleh hanya berdasarkan gender, tetapi harus berlandaskan pada kinerja dan kontribusi nyata terhadap masyarakat.

"Sebagai warga, saya menolak pandangan bahwa wanita tidak mampu memimpin. Jika kita melihat sejarah, banyak wanita yang telah berjuang demi bangsa, termasuk dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Saat ini, kita punya contoh nyata seperti Tri Rismaharini, yang sukses memimpin Kota Surabaya dan kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur," ujar Ismail Pada Sabtu(16/11/2024)

Ismail memaparkan bahwa Risma, ketika pertama kali terpilih sebagai Wali Kota Surabaya, mampu membawa perubahan besar. Ia dikenal berani dan tegas, seperti ketika menutup tempat-tempat maksiat terbesar di Surabaya dan memprioritaskan kepentingan masyarakat. Dedikasi selama dua periode kepemimpinannya menjadi bukti nyata bahwa wanita mampu memimpin dengan baik.

Melalui pernyataannya, Ismail juga mengajak masyarakat Pekanbaru untuk tidak terjebak pada pola pikir yang merendahkan kemampuan wanita. "Jangan hanya melihat fisik. Kepemimpinan harus dinilai dari visi, integritas, dan kemampuan membawa perubahan positif. Wanita memiliki hak dan potensi yang sama dengan pria," tegasnya.

Sebagai pendukung pasangan calon (paslon) nomor 3 dalam kontestasi pemilihan, Ismail menyampaikan harapan agar mereka, jika terpilih, dapat:

1. Membuktikan kemampuan memimpin dan memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat Kota Pekanbaru.

2. Memperhatikan kesejahteraan perempuan, khususnya ibu-ibu lansia, sebagai penghormatan kepada peran ibu dalam kehidupan.

3. Memberantas penyakit sosial, termasuk praktik perjudian yang berkedok permainan anak-anak.

4. Memperjuangkan kemajuan dunia pendidikan di Pekanbaru.

Ismail juga menekankan pentingnya tidak memandang sebelah mata peran wanita dalam kepemimpinan, karena kontribusi mereka telah terbukti nyata di berbagai sektor. Sebagai warga negara, ia menyampaikan pandangan ini berdasarkan haknya yang dilindungi oleh Pasal 28E UUD 1945, yang menjamin kebebasan berpendapat setiap individu.

"Dengan niat tulus dan doa, saya mendukung penuh paslon nomor 3. Harapan saya, mereka mampu membawa perubahan besar bagi Pekanbaru, tanpa memandang isu gender sebagai hambatan. Kepemimpinan adalah soal kualitas, bukan jenis kelamin," tutup Ismail.


(Red/Team)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama